Perjalanan Mengenal Keberagaman dan Keterampilan melalui Pertukaran Mahasiswa Merdeka 

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah membuka pintu bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi dunia pendidikan di luar kampus mereka. Salah satu program unggulan dalam MBKM adalah Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), yang memungkinkan mahasiswa merasakan pengalaman belajar di universitas lain di seluruh Indonesia.

Dalam PMM, mahasiswa lolos seleksi akan menjalani perkuliahan di luar kampus, sekaligus mengikuti serangkaian kegiatan yang dinamakan Modul Nusantara. Modul ini dirancang untuk memperkenalkan para mahasiswa pada keindahan dan keberagaman budaya Indonesia. Mochammad Baqi Wahyu Saputra, mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Universitas PGRI Madiun (Universitas PGRI Madiun), berkesempatan untuk mengikuti program ini di Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat. Di sana, ia tidak hanya belajar di kampus, tetapi juga mengenal lebih dekat budaya Minangkabau dan Mentawai.

Modul Nusantara memiliki empat sub kegiatan utama: Kebhinekaan, Refleksi, Inspirasi, dan Kontribusi Sosial. Kegiatan kebhinekaan menjadi favorit Baqi karena melalui kegiatan ini, ia diajak mengamati, mempelajari, dan memahami adat serta budaya setempat. Misalnya, Baqi berkesempatan mengenal falsafah Minangkabau, seperti sumbang duo baleh dan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Baqi juga mengunjungi ikon-ikon budaya seperti Jam Gadang, museum Aditya Warman, dan mengenal lebih dalam bentuk rumah adat Bagonjong atau rumah Gadang.

Selain kebhinekaan, kegiatan refleksi dan inspirasi juga memberikan dampak besar bagi Baqi. Melalui sesi sharing, renungan, dan bertemu tokoh-tokoh inspiratif, Baqi mendapatkan wawasan baru yang memperkuat semangatnya untuk terus belajar dan berkarya. Kegiatan kontribusi sosial, seperti gotong royong dan pengabdian kepada masyarakat, semakin memperkaya pengalaman Baqi selama mengikuti program ini.

Selama pelaksanaan PMM, mahasiswa dibentuk dalam struktur organisasi yang dinamakan kabinet, dengan tujuan untuk mengkoordinasikan program kerja dan kegiatan Modul Nusantara. Baqi dan teman-teman peserta PMM lainnya dibimbing oleh dosen dan LO (Liasion Officer) dalam menjalani kegiatan-kegiatan yang dijadwalkan oleh kampus.

Mengikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka tidak hanya memperkaya pengetahuan akademis Baqi, tetapi juga memperkuat keterampilan soft skills dan hard skills yang sangat berguna di dunia kerja. Program ini memberikan kesempatan bagi Baqi dan mahasiswa lainnya untuk belajar dan berkembang di luar zona nyaman. Harapan Baqi, program-program MBKM ini terus berlanjut dan semakin berkembang, sehingga lebih banyak mahasiswa dapat merasakan manfaatnya.

Dengan pengalaman ini, Baqi merasa lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja dan lebih menghargai kekayaan budaya Indonesia. Program ini benar-benar membuka mata Baqi akan luasnya peluang belajar di luar kampus dan pentingnya keterlibatan dalam kegiatan yang membentuk karakter serta kepribadian.