Inovasi Mahasiswa KKN-T UNIPMA Kelompok 33: PMT Kroket Ayam dan Jelly Sedot Untuk Meningkatkan Kesadaran Gizi Anak 

Angka kasus stunting di Indonesia masih tinggi, hal ini membuat stunting menjadi masalah utama yang perlu diperhatikan. Persoalan stunting menjadi salah satu program kerja unggulan milik kelompok 33 KKN-T MBKM 2024 Universitas PGRI Madiun yang bertempat di Ponorogo. Kegiatan tersebut diadakan bersamaan dengan Posyandu secara offline pada Rabu, 17 Januari 2024.

Dengan mengusung tema “Peningkatan Kesadaran dan Pengetahuan Akan Gizi Anak”, mahasiswa Universitas PGRI Madiun penuh semangat memberikan pengetahuan  terkait stunting. Menurut laporan yang dikirimkan kepada tim Humas, inovasi mahasiswa KKN-T kelompok 33 adalah menghasilkan kreasi makanan dan minuman yang berfungsi sebagai Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

PMT adalah program intervensi untuk balita kurang gizi dan berfungsi untuk meningkatkan serta mencukupi zat gizi supaya anak mengalami pertumbuhan secara normal. Mahasiswa KKN-T MBKM Universitas PGRI Madiun kelompok 33 mengajak ibu-ibu dan mahasiswa sebagai garda depan dalam menurunkan angka stunting. Poin-poin penting dalam pencegahan stunting seperti pemberian informasi, menjadi pelopor penurunan angka stunting, dan memberikan pelatihan PMT.

Dengan menciptakan kreasi PMT, mahasiswa KKN-T kelompok 33 Universitas PGRI Madiun memberikan pengetahuan tambahan terkait makanan dan minuman. Tujuannya untuk mempermudah orang tua dalam memberikan asupan gizi yang cukup kepada anak-anak mereka. PMT yang dihadirkan oleh mahasiswa KKN-T MBKM Universitas PGRI Madiun 2024 kelompok 33 yaitu Kroket dan Jelly Sedot (Jedot). Kroket yang berbahan dasar kentang, wortel, tahu, dan ayam. Sedangkan Jelly Sedot  berbahan dasar susu dan Jelly.

Antusias masyarakat sangat terlihat, mereka terlibat aktif dalam mendiskusikan isu kesehatan anak-anak dan memahami pentingnya peran untuk mencegah stunting. Peningkatan pengetahuan ini tidak hanya berdampak pada anak-anak melainkan juga memberdayakan orang tua dan komunitas secara keseluruhan.

Selain memberikan PMT, mahasiswa KKN-T kelompok 33 juga membawa konsep kreativitas dalam gizi anak. Mereka mengajak anak-anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan memasak sederhana, dan memperkenalkan konsep makanan sehat dengan menyenangkan. Harapanya untuk dapat menciptakan minat anak-anak dalam memilih makanan sehat, membantu mengubah pola pikir  terhadap aspek gizi, dan memotivasi untuk  menjalani gaya hidup sehat sejak dini.

“Saya mengharapkan program peduli stunting tidak hanya berbentuk kegiatan pelatihan formal, melainkan sebagai kesadaran pribadi bagi setiap individu. Tujuannya juga akan dapat memberikan kontribusi positif untuk upaya menurunkan angka stunting di Ponorogo maupun di Indonesia. Untuk kedepannya supaya dapat menciptakan perubahan nyata dalam kondisi gizi anak-anak di masyarakat.” Tutup Atikah Firdaus selaku wakil kelompok KKN-T 33 Universitas PGRI Madiun.