Mahasiswa PMM UNIPMA Berlatih Dongkrek di Mejayan 

Jumat, 24 Desember 2021. Dongkrek adalah salah satu kesenian khas Madiun yang merupakan perpaduan dari seni tari, seni, musik, seni topeng, dan seni seni pertunjukan ceritera (drama) yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengusir roh halus, bala atau malapetaka. Pada kesempatan kali ini mahasiswa PMM pada kegiatan Kebhinekaan Modul Nusantara Universitas PGRI Madiun bersama dosen pembimbing Ibu Maya Kartika sari, M.Pd, dan mentor Binti Isticomah, berlatih langsung dengan pengiat kesenian dongkrek di sanggar Biru Madiun.

Mahasiswa mempraktekkan langsung cara memainkan alat seni dongkrek, mereka mencoba korek (alat penyapu yang terbuat dari kayu dan berbunyi krek.. krek), berlatih menabuh beri/gong, dan gendang. Kemudian mereka berlatih bersama pengiat Dongkrek Bapak Ony dan anggota sanggar lainnya. Mahasiswa memainkan beberapa tembang dan anggota sanggar menari seusai dengan iringan tembang tersebut.

Eriston salah satu mahasiswa yang berasal dari Universitas Islam Riau mengatakan : “ini menjadi pengalaman yang paling berharga dalam hidup saya, karena saya dapat mengenal kesenian khas Madiun yakni dongkrek dan saya dapat merasakan bermain korek (alat dogkrek) secara langsung”.

Mahasiswa lain lainnya juga menuturkan bahwa mereka sangat senang sekali karena sambutan yang sangat luar biasa baiknya dari sanggar seni dongkrek, sanggar biru terhadap mahasiswa Modul Nusantara. Selain belajar seni dongkrek, saya berkesempatan memukul gendang dan berkolaborasi dengan alat musik lainnya, ujar Abdul Mufli, dari Universitas Negeri Gorontalo.

“Kami berharap dongkrek dapat terus dilestarikan dan menjadi kesenian khas Madiun yang terus bestari, dan  dengan dihadirkannya dongkerk menjadi seni pertunjukkan yang dapat dipentaskan diberbagai moment, harapannya akan lebih banyak masyarakat luas yang mengenal dongkrek dan dapat berkonstribusi langsung dalam pelestarian budaya daerah”, ujar Pak Ony, penggiat Dongkrek sebagai penutup kegiatan kunjungan. 

Sebagai dosen pembimbing Ibu Maya Kartika Sari, M.Pd, mengatakan “ melalui kegiatan kebhinekaan ke Sanggar Biru Dongkrek Madiun, akan menambah wawasan, pengalaman, dan pemahaman mahasiswa mengenai kesenian daerah Madiun. Pesan saya : Cintai budaya dan hargai budaya daerah, jadikan budaya daerah sebagai alat pemersatu bangsa dan sebagai generasi muda teruslah ikut andil dan berkonstribusi aktif dalam mempromosikan budaya daerah, semoga budaya daerah yang menjadi budaya Indonesia makin lestari dan terjaga keberadaannya.

Nilai budaya tradisi karena Dongkrek merupakan kegiatan tardisi masyarakat Mejayan yang tidak pernah ditinggalkan setiap tahun pada tanggal 1 Suro, kesenian dongkrek sebagai ritual tolak bala dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Mejayan dengan arak-arakan keliling kampung/desa.