Krisisnya literasi di desa Sraten Ponorogo membuat  kelompok 24 KKN-T MBK  Universitas PGRI Madiun (Universitas PGRI Madiun) buat pojok baca di Sekolah Dasar. Melalui program kerja yang sudah ditentukan, mereka inisiastif untuk membuat generasi muda lebih gemar membaca.

Menurut laporan dari Fera Yunitasari, selaku ketua pelaksana program kerja pojok baca. Program ini dilakukan secara bertahap, dimana tahapan tersebut dimulai dari awal pembentukan. “Pembuatan pojok baca diawali menyebar pamflet open donasi buku, mengumpulkan buku, dan uang tunai yang nantinya digunakan untuk membeli alat tulis,” Ujar Fera, Selasa, 23/01/2023, kemarin.

Tujuan program kerja ini dijalankan adalah mengajak semua orang untuk peduli terhadap literasi, serta memberitahu bahwa buku merupakan jendela dunia. Sumber ilmu pengetahuan baik akademik maupun non akademik terlahir dari sebuah buku. Sehingga, pembuatan pojok baca diharapkan mampu meningkatkan literasi di sekolah dasar desa Sraten Ponorogo.

Fera Yunitasari menambahkan, pojok baca yang dilakukan oleh kelompok 24 ini memilih ruang kelas 2, dikarenakan tempatnya luas, mudah terjangkau dan para siswa-siswi sekolah dasar bisa menikmatinya sambil bermain.

Keseruan berlanjut, mahasiswa KKN-T kelompok 24 Universitas PGRI Madiun berbaur menjadi satu untuk lebih akrab dalam melakukan kegiatan belajar baca membaca. Tidak hanya itu, kegiatan juga ditambahi dengan pembuatan stiker dinding, memasang bunga dan ornamen pelengkap untuk menambah kesan menarik.

Secara tidak sadar, para siswa-siswi desa Sraten Ponorogo telah diajarkan mengenai kerapian, kedisiplinan dan gotong-royong. Antusias siswa-siswi bertambah, dikarenakan ada permainan puzzle yang membuat motorik mereka semakin terasah.

“Setelah proses pembuatan pojok baca ini selesai, siswa-siswi justru ingin melakukannya lagi dan hal tersebut membuat kami semakin percaya diri bahwa pojok baca  berjalan sukses,” Tutup Fera Yunitasari. Melalui program kerja pojok baca ini membuktikan bahwa pentingnya literasi diajarkan sejak dini.