Mahasiswa UNIPMA Raih Juara 1st Runner-Up Lomba Internasional Teknologi IoT  

Kontes Teknologi Internet of Things (IoT) diinstruksikan oleh China-ASEAN Education Cooperation Week Organizing Committee, yang diselenggarakan bersama oleh Nantong Vocational University of China dan International Cultural Communication Center Malaysia.

Kontes ini menggabungkan standar profesional dan praktik industri yang relevan di bidang IoT, melibatkan tugas-tugas seperti pemilihan, perencanaan dan desain sistem IoT, penerapan simulasi virtual, dan pengetahuan dasar IoT.

Kontes dibagi menjadi dua bagian: (1) pengetahuan teoretis dan (2) praktik, yang masing-masing besarnya 20% dan 80% dari keseluruhan kontes. Bagian teoretis didasarkan pada pengetahuan dasar IoT, termasuk (1) pertanyaan pilihan tunggal, (2) pertanyaan pilihan ganda, dan (3) pertanyaan benar atau salah, sedangkan bagian praktik didasarkan pada simulasi virtual, termasuk (1) konstruksi jaringan akuisisi RFID, (2) konstruksi jaringan akuisisi sensor, dan (3) konstruksi jaringan akusisi aplikasi IoT.

PIC TIM dari Universitas PGRI Madiun, Bayu Fandidarma, S.T., MT. mengatakan kontes dilakukan secara online. Kandidat mengerjakan dan menyelesaikan tugas dalam waktu yang ditentukan sesuai dengan persyaratan tugas.

Setiap tim harus terdiri dari 2 kontestan dan satu instansi hanya boleh mengirim maksimal 2 tim.  Para kontestan harus memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik, keterampilan dasar yang kokoh, keterampilan profesi (jurusan) yang relevan, serta kemampuan belajar dan adaptasi yang kuat.

Platform teknologi yang digunakan adalah "Internet of Things Virtual Simulation Online Platform", yang disediakan oleh Beijing Newland Times Education Technology Co., Ltd.. Komputer dan kamera konferensi video yang digunakan oleh siswa selama kontes harus disediakan oleh tim itu sendiri dengan memenuhi spesifikasi dan parameter yang telah ditentukan.

Universitas PGRI Madiun ikut berpartisipasi dengan mendaftarkan 2 tim. Tim 1 beranggotakan 2 mahasiswa atas nama Tegar Prakoso dan Alief Arida Dhimas Atmojo. Tim 2 beranggotakan 2 mahasiswa atas nama Alfian Dwi Cahyanto dan Muhammad Alif Karuniallah Cahyono Putra. 4 mahasiswa ini berasal dari prodi Teknik Elektro FT Universitas PGRI Madiun.

“karena kontes dilaksanakan secara online, maka tim Universitas PGRI Madiun memakai ruangan T.505 di lantai 5 Laboratorium Terpadu Universitas PGRI Madiun,” ujar Bayu.

Pelaksanaan kontes membutuhkan waktu 2 hari, yaitu 1 hari untuk persiapan dan 1 hari untuk kontes utamanya. Hari Jum'at 2 Desember 2022 adalah hari persiapan kontes dan pengecekan semua perangkat, koneksi jaringan dan kelancaran login web sistem penugasan. Lalu hari-hari berikutnya digunakan untuk persiapan materi, belajar dan mengasah kemampuan pengoperasian web sistem penugasan.

Sebenarnya kontes utama dilaksanakan pada hari Selasa 6 Desember 2022. Tetapi karena pada tanggal 6 Desember itu adalah bertepatan dengan hari berkabung nasional (Cina) maka kontesnya diundur untuk dilaksanakan pada hari Rabu 7 Desember 2022.

Sesuai jadwal, kontes dimulai pada pukul 08.00 sampai 16.50. 1 jam-an pertama diisi dengan pembukaan dan sambutan pejabat. Lalu persiapan akhir untuk login ke web sistem penugasan. Kemudian tepat jam 10.20 kontesnya dimulai untuk seluruh peserta. Pengerjaan tugas diberi waktu maksimal 3 jam.

Para kontestan berasal dari berbagai negara ASEAN dan tetangga. Yang banyak berasal dari Cina, Indonesia dan Malaysia, lalu ada juga dari Kamboja dan Pakistan.

Pengerjaan tugas pada kontes telah selesai dan menunggu pengumuman juara dan penutupan. Mahasiswa atas nama Alfian Dwi Cahyanto menjadi salah satu dari 2 perwakilan peserta dari negara luar Cina untuk menyampaikan closing-speech. Kemudian pengumuman pemenang disampaikan dan kedua tim Universitas PGRI Madiun berhasil mendapatkan 1st Runner-up Prizes.