Lokakarya Redesain Kurikulum Program Studi Farmasi, Universitas PGRI Madiun 

Selasa, 31 Agustus 2021. Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang memberikan kesempaatan bagi mahasiswa/i untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karier masa depan.

Untuk itu Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains Universitas PGRI Madiun akan memperbaharui kurikulum 2017 menjadi kurikulum 2021 degan mengikuti peraturan baru “Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Di Era Industri 4.0 Untuk Mendukung Merdeka Belajar – Kampus Merdeka” sesuai dengan KKNI dan APTFI.  

Acara Redesain Kurikulum ini diadakan Sabtu, 28 Agustus 2021 oleh Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains Universitas PGRI Madiun melalui virtual ZOOM dengan mengundang narasumber Bapak Helmy yusuf, S.Si., M.Sc., Ph.D., Apt. Dari Universitas Airlangga Surabaya dan beberapa stakeholder dari organisasi Profesi IAI Kota Madiun, IAI Kabupaten Madiun, PAFI Kota Madiun, instansi pemerintah diantaranya RS TKIV Madiun dan Poliklinik Denkesyah Madiun, Rumah Sakit Swasta diantaranya RSIA Al-Hasanah, , Apotek diantaranya Apotek Sendang Farma, Gesang, Seroja, Aji Waras, Sumber Waras, Kanita, Metro dan SMK Kesehatan diantaranya SMK Farmasi Bina Farma dan SMK Farmasi Aditapa Madiun.

Narasumber, Helmy yusuf, S.Si., M.Sc., Ph.D., Apt. mengatakan bahwa untuk Menambah Learning Outcome / Capaian Pembelajaran, Prodi melakukan screening mata kuliah yang akan dijadikan matakuliah konversi dimana wajib melaporkan ke Dekan untuk mendapatkan SK- Rekognisi sesuai dengan kurikulum MBKM untuk mencetak insan unggul menuju Indonesia maju,

Harapannya dosen wajib mengikuti perkembangan IPTEK dan menambah pengetahuan sesuai digitalisasi di Era Industri 4.0 sehingga rubrik penilaian dosen terhadap mahasiswa tidak hanya memandang 1 atau 2 aspek saja bisa sampai 8 aspek penilaian pembelajaran sehingga disini dosen berfungsi sebagai fasilitator.

Untuk menentukan penambahan SKS sebagai penciri Fakultas dan Prodi perlu diadakan diskusi berdasarkan data untu menentukan kurikulum yang ideal disesuaikan dengan visi Fakultas dan Prodi dimana Capaian pembelajaran lulusan perlu dibuat matrik disesuaikan dengan standard kompetensi lulusan berdasarkan KKNI dan SN-DIKTI (bisa mengacu pada kurikulum APTFI). Hal ini disampaikan oleh Ibu apt. Desi Kusumawati, S.Farm, M.Farm-Klin selaku moderator serta Wakil Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains Universitas PGRI Madiun.