Tim PKM-PI Sukses Implementasikan Teknologi Vertiminaponik Untuk Peternak Lele Desa Wakah 

Kamis, 15 Juli 2021. Pengembangan IPTEK merupakan salah satu kegiatan yang aktif dilakukan dosen dan mahasiswa Universitas PGRI Madiun. Prodi pendidikan Biologi Universitas PGRI Madiun sebagai salah satu pusat pengembangan riset melakukan pengembangan teknologi vertiminaponik (13/07/2021). Hasil teknologi ini siap untuk diimplementasikan kepada masyarakat sasaran yang menjadi mitra hirilisasi hasil riset.

Salah satu mitra yang menjadi sasaran adalah kelompok peternak lele Desa Wakah Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi. Selama pandemi Covid19 terdapat pembatasan akses untuk keluar masuk daerah sehingga distrubusi bibit lele dan hasil panen lele terganggu. Hal ini mengakibatkan peternak lele tidak membudidayakan lele secara kontinyu (hanya sekali panen) setelah itu kolam dibiarkan kering dan tidak digunakan lagi. Secara umum, produktivitas peternak lele sangat menurun. Peternak lele merasa kesulitan untuk pemenuhan pangan dan stabilitas ekonomi di masa pandemi.

Penerapan IPTEK ini dilakukan oleh tim PKM PI yang digawangi oleh Tri Herbaning Tiyas, Alvy Ervita Cahyany dan Tiara Meyna Anggraini. Kegiatan ini didanai oleh Belmawa kemdikbudristek tahun 2021. Tim PKMPI rela menempuh jarak 50 kilometer di kaki gurung Lawu untuk mendampingi kelompok peternak lele Margo Rukun dalam menerapkan vertiminaponik.

“Teknologi vertiminaponik merupakan salah satu konsep agribisnis moderen” tutur W. Linda Yuhanna selaku dosen pendamping tim PKM. Vertiminaponik adalah kombinasi antara akuakultur dengan hidroponik yang menghasilkan simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan. Tanaman yang paling sering ditanam secara vertiminaponik, adalah tanaman-tanaman sayur. Sistem Akuaponik memiliki dua komponen penting, yaitu bagian hidroponik di mana tanaman tumbuh, dan bagian akuakultur di mana ikan dipelihara. Sistem vertiminaponik, budidaya sayuran secara vertikultur secara langsung akan didukung oleh sistem di bawahnya.

Peternak lele sangat merasa terbantu dengan adanya teknologi ini. “Sejak pandemi, kami sudah pesimis dengan hasil lele, tetapi dengan adanya program ini kami kembali termotivasi untuk beternak lele dengan kombinasi vertiminaponik” ujar Suyono ketua kelompok peternak lele.

“Kami berharap tim Universitas PGRI Madiun terus mendampingi peternak lele dari produksi, perawatan dan membantu pemasaran hasil vertiminaponik” kata Agus Raharjo pemilik kolam lele. Sinergisitas antara akademisi dan kelompok peternak lele sangat diperlukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas peternakan lele dengan penerapan teknologi yang bermanfaat. Peternakan lele memberikan aspek positif bagi peningkatan kualitas dan kemandirian ekonomi masyarakat.