Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kependudukan Cendekia (UKECE) Universitas PGRI Madiun (Universitas PGRI Madiun) kembali turun ke sekolah lewat program kerja Go to School (GTS) yang digelar divisi Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM). Kali ini, kegiatan berlangsung di Graha Abhinaya SMAN 2 Mejayan, Jalan Panglima Sudirman No. 58, Rabu (17/9), kemarin.

Mengusung tema “Be Bright, Be Brave: Katakan Tidak pada Bullying dan Pernikahan Dini”, kegiatan ini menyasar pelajar SMA untuk lebih peduli pada isu-isu kependudukan yang erat dengan kehidupan remaja. Dua persoalan yang diangkat, yakni maraknya kasus pernikahan dini dan bullying, dipandang perlu mendapat perhatian serius.

Untuk memperkuat pemahaman peserta, UKECE menghadirkan dua pemateri. Kak Wanda Nur Fadhilah mengulas bahaya pernikahan dini, sementara Riyan Tri Susanto membedah dampak bullying di lingkungan sekolah.

Ketua pelaksana, Nabila Septi Wulandari, menjelaskan bahwa kegiatan dikemas dengan berbagai rangkaian, mulai dari penyampaian materi, sesi tanya jawab, hingga permainan interaktif Zona Aman dan Zona Bahaya. “Harapan kami, adik-adik bisa memahami risiko pernikahan dini dan dampak buruk bullying. Kami ingin mereka fokus pada pendidikan, mampu mengambil keputusan bijak untuk masa depan, serta menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan saling menghargai,” terangnya.

Antusiasme siswa SMAN 2 Mejayan terlihat sepanjang acara. Mereka aktif bertanya, berpendapat, hingga terlibat dalam permainan edukatif yang disiapkan panitia. Kehadiran UKECE pun diharapkan mampu meninggalkan bekas positif, sehingga siswa tak hanya mendapatkan wawasan baru, tetapi juga dorongan nyata untuk berani berkata tidak pada bullying dan pernikahan dini.

Untuk informasi lebih lengkap terkait kegiatan kampus, dapat mengunjungi akun Instagram resmi Universitas PGRI Madiun di @official_Universitas PGRI Madiun. Universitas PGRI Madiun juga telah membuka pendaftaran mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026.