Gen Z Bangkit! HIMABIKO Dorong Mahasiswa Hadapi Tantangan Zaman 

Universitas PGRI Madiun (Universitas PGRI Madiun) melalui Himpunan Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling (HIMABIKO) menggelar kegiatan bertajuk HIMABIKO BISA di Lab Terpadu, Sabtu, 10/05/2025, kemarin. Acara ini berupa talkshow inspiratif yang membahas tantangan dan peluang yang dihadapi oleh generasi Z di era digital. Kegiatan yang berlangsung santai namun sarat makna ini, dihadiri oleh mahasiswa Bimbingan dan Konseling semester 2 dan 4.

Talkshow dipandu oleh moderator Nahwa Zahy Muhana, dengan narasumber utama Ibu Sanya Dririndra Putranti, M.Psi., Psikolog dari Graha Green Indonesia. Membawakan tema “Bangkit, Berani, Berdaya: Gen Z Hadapi Tantangan, Ciptakan Peluang”, Ibu Sanya memaparkan materi mengenai ciri khas generasi Z, tahap perkembangan psikologis, serta fenomena digital life dan krisis identitas yang kerap dialami anak muda masa kini.

Tak sekadar penyampaian materi, sesi bincang santai justru menjadi magnet utama dalam talkshow ini. Suasana yang hangat dan terbuka membuat para peserta tak ragu menyuarakan kegelisahan mereka, mulai dari kecemasan menghadapi masa depan, kesulitan menjalin relasi di tengah dominasi gadget, hingga tekanan akan produktivitas di era serba cepat. Obrolan pun mengalir, tak jarang berubah menjadi sesi curhat yang jujur dan personal. Dari situ, tercipta diskusi yang hidup, relevan, dan menyentuh realita Gen Z hari ini.

Ketua pelaksana kegiatan, Gina Faradillah, menjelaskan bahwa HIMABIKO BISA merupakan program kerja dari Divisi Litbang yang pertama kali digelar dan diharapkan bisa menjadi agenda wajib tahunan. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya sibuk dengan akademik, tetapi juga aktif dalam kegiatan yang bisa membentuk kepribadian, meningkatkan daya juang, dan mengenal diri lebih baik,” jelasnya.

Sambutan juga disampaikan oleh Sekretaris Prodi BK, Dr. Asroful Kadafi, M.Pd. Beliau menyoroti pentingnya isu kesehatan mental yang kian marak di kalangan Gen Z. “Perkembangan teknologi yang pesat memang memberi dampak positif, tapi juga bisa membuat seseorang semakin individualistik. Ini bisa menjadi tantangan sekaligus peluang, tergantung bagaimana kita menyikapinya,” tegasnya.

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama panitia, dosen, dan narasumber. Harapannya, melalui kegiatan ini, para mahasiswa semakin sadar akan pentingnya mengenali diri dan lingkungan sosial, serta mampu menjawab tantangan zaman dengan berani, kreatif, dan berdaya.