STUDIUM GENERAL: AGAMA DAN ETNISITAS DALAM PERSPEKTIF NASIONALISME INDONESIA 

Sabtu, 19 November 2016 Program Studi Pascasarjana Ilmu Pengetahuan Sosial menggelar Studium General yang dilaksanakan di Graha Cendekia IKIP PGRI MADIUN. Pembicara dalam studium general kali ini adalah Prof. Dr. Hermanu Joebagio, M. Pd. beliau merupakan guru besar di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Peserta yang mengikuti acara ini berjumlah 849 orang berasal dari mahasiswa-mahasiswa Program Magister IPS dan mahasiswa dari program sarjana yang sedang menempuh mata kuliah Pancasila, PKn, dan Agama. Kegiatan ini ditujukan kepada generasi muda terdidik atau mahasiswa calon guru karena guru memiliki potensi vital dalam menumbuhkan tindakan nasionalisme yang berkkebhinekatunggalikaan.

Judul yang diambil yakni AGAMA DAN ETNISITAS DALAM PERSPEKTIF NASIONALISME INDONESIA. Hal tersebut dipilih karena saat ini dinamika politik Indonesia sedang mengalami pasang surut. Keanekaragaman yang dimiliki Indonesia seharusnya dijaga, namun menjadi pemicu pecahnya persatuan dan kesatuan. Maka diperlukan bekal kerja keras dan do’a untuk mencapai tujuan bangsa Indonesia. Seperti yang dijelaskan oleh Prof. Hermanu bahwa, “Nasionalisme merupakan kekuatan yang akan mendorong persatuan dan persahabatan berdasarkan pada sikap saling menghargai terhadap hak-hak dan ciri khas etnisitas, etnoreligius dan etnokultural sebagai implikasi dari warisan sejarah kebudayaan bangsa Indonesia. Oleh karena itu nasionalisme yang berkembang adalah varian nasionalisme multikultural. Reformasi dewasa ini yang dituntut mayoritas adalah kesamaan identitas dengan diri mereka sendiri. Jadi reformasi mendesain nasionalisme konservatif yang berlawanan dengan nasionalisme multikultural.

Dr. Moh. Hanif, M. Pd. sebagai moderator dalam acara tersebut mengatakan: “Dengan diadakannya Studium General ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang masalah etnisitas dan agama dalam hubungan nasionalisme Indonesia, meningkatkan kesadaran akan kebhinekatunggalikaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta meningkatkan keterampilan menumbuhkembangkan nasionalisme Indonesia.” (Div. Humas-BKHK) Foto: Rio Sempana