SERIBU BUKU UNTUK TAMAN BACA DESA NGAMPU SEBAGAI WUJUD KEPEDULIAN MAHASISWA IKIP PGRI MADIUN MEMAJUKAN PENDIDIKAN 

Bapak Parji, Rektor IKIP PGRI MADIUN, menyerahkan bantuan buku secara simbolis kepada Bapak Erik selaku pengurus Taman Baca di Desa Ngampu

Desa Nampu, Kecamatan Gemarang merupakan salah satu desa yang menjadi tujuan program KKN IKIP PGRI MADIUN yang terletak di Kabupaten Madiun. Kelompok KKN yang terdapat di desa Nampu mempunyai beberapa program kegiatan yang akan dilaksanakan selama KKN. Salah satunya yaitu gerakan penggalangan 1000 buku untuk membantu Taman Baca yang sudah ada di desa tersebut. Program pengadaan 1000 buku dipilih dengan alasan bahwa  taman baca yang telah ada di Desa Nampu sebenarnya adalah rintisan yang menarik, masyarakat juga antusias dengan adanya taman baca. Namun, taman baca yang telah ada tersebut belum didukung dengan fasilitas yang layak, terutama jenis dan koleksi buku-buku.

Taman baca di Desa Nampu dirintis oleh Erik, warga asli Desa Nampu yang beberapa tahun telah berdedikasi mewujudkan Taman Baca. Erik merelakan rumahnya untuk dijadikan perpusatakaan kecil yang disebut Taman Baca untuk masyarakat sekitar. Kondisi taman baca yang telah dijelaskan sebelumnya memicu mahasiswa peserta KKN untuk melengkapi Taman Baca sekaligus memajukannya. Alasan lain adalah lokasi desa Nampu yang dapat dikatakan sebagai desa terpencil dan akses yang lumayan jauh dan sulit untuk mencapai desa ini menjadikan berdirinya Taman Baca yang didukung dengan fasilitas buku-buku yang lengkap laksana oase di padang pasir. Masyarakat butuh pengetahuan dan hiburan lain dalam bentuk bacaan yang menarik dan bermanfaat selain melulu disuguhi tayangan televisi.

Kehadiran Taman Baca dan didukung koleksi buku-buku yang lengkap memiliki banyak manfaat, “Taman Baca ini sangat bermanfaat terutama untuk daerah seperti Desa Nampu, mengingat daerah ini merupakan daerah terpencil dan jauh dari perkotaan serta aksesnya pun lumayan sulit dan juga masyarakat di Desa Nampu ini sebagian besar adalah penduduk yang kurang mampu”, jelas Dwi Rosita selaku pembimbing kelompok KKN. Beliau juga menjelaskan bahwa kebiasaan membaca untuk anak-anak di Desa Nampu sudah berjalan dengan baik. Sudah adanya kesadaran masyarakat bahwa membaca itu penting. Hanya saja perlu memperbaiki sarana dan prasarana seperti memperbanyak buku dan menyediakan tempat yang lebih luas agar bisa menjadi lebih baik lagi. Beliau juga berharap agar adanya kesinambungan program ini tidak hanya pada saat berlangsungnya KKN saja sehingga bisa mencerdaskan anak-anak yang tinggal di desa terpencil. (Div. Humas-BKHK)